Warning: mysqli_real_connect(): Headers and client library minor version mismatch. Headers:100613 Library:100236 in /home/u9383385/public_html/bukumendakigunung.com/wp-includes/wp-db.php on line 1753
Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing https://www.bukumendakigunung.com Katalog Buku Mendaki Gunung Survival dan Petualangan Alam Bebas serta Rock Climbing Wed, 12 May 2021 17:40:25 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.0.7 BUKU ASMUJIONO PENGIBAR MERAH PUTIH DI PUNCAK EVEREST https://www.bukumendakigunung.com/buku-asmujiono-pengibar-merah-putih-di-puncak-everest/ https://www.bukumendakigunung.com/buku-asmujiono-pengibar-merah-putih-di-puncak-everest/#respond Wed, 12 May 2021 10:40:25 +0000 https://www.bukumendakigunung.com/?p=439 ASMUJIONO PENGIBAR MERAH PUTIH DI PUNCAK EVEREST   Sebuah Buku Langka dan Unik tentang kisah salah satu Pendaki gunung yang

The post BUKU ASMUJIONO PENGIBAR MERAH PUTIH DI PUNCAK EVEREST appeared first on Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing.

]]>
ASMUJIONO PENGIBAR MERAH PUTIH DI PUNCAK EVEREST

 

Sebuah Buku Langka dan Unik tentang kisah salah satu Pendaki gunung yang mencapai puncak Mount Everest Tahun 1997 bersama Team Kopassus , Mapala UI dan Pecinta Alam Wanadri. Seorang yang bernama Asmujiono menjadi orang Pertama Indonesia dalam romboongan tersebut yang berhasil mengibarkan sang Saka BenderaMerah Putih di Puncak tertinggi dunia, Gunung Everest.

Buku ini diterbitkan dan ditulis oleh Bapak Fadli Zon, yang dikemas dalam Buku dengan Format Hardcover dengan kertas berwarna Full colour setebal hamper 150 halaman. Dan di dalam buku ini juga diselipkan sebuah DVD Film Dokumenter perjuangan beliau bersama team dari awal hingga akhir kegiatan.

Kenapa buku ini sangat langka, karena tidak dijual bebas di pasaran maupun Toko online. Penulis sangat beruntung bisa mendapatkan buku ini langsung dari Bapak Fadli Zon ketika acara launcing buku ini beberapa waktu yang lalu. Sebuah buku yang mengupas tuntas kehidupan Bapak Asmujiono seorang Prajurit Kelahiran Tumpang, Malang Provinsi Jawa Timur. Khususnya di kegiatan pendakian Gunung Everest.

 

Bapak Asmujiono bersama bapak Misirin dan Iwan Setiawan adalah pendaki gunung yang beruntung bisa mencapai Puncak tertinggi di Planet Bumi dengan kondisi lemah, lapar dan haus menghadapi udara dingin Everest minus 40 derajat celcius. Dengan menyerukan takbir dan menyanyikan lagu Padamu Negeri pada tanggal 26 April 1997 di puncak Mount Everest.

Keberhasilan Asmujiono bersama tim Merah Putih menorehkan prestasi Bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa lain di dunia khususnya Rekor mencapai Puncak Everest. Bahkan Mendahului Tim Negeri Malaysia yang sejak lama sudah berada di Nepal untuk melakukan persiapan pendakian. Malaysia sendiri baru bisa menyusul 1 bulan setelahnya yaitu tanggal 23 Mei 1997 dimana tim negeri Jiran itu telah mempersiapkan diri selama 2 Tahun, Jauh lebih lama dibandingkan dengan Tim Indonesia yang persiapannya hanya 6 Bulan.

 

 

Buku ini berisi 7 buah Bab yang terdiri dari :

BAB 1 : Kumandang Takbir di Puncak Gunung Everest

BAB 2 : Kehidupan Masa Kecil Asmujiono

BAB 3 : Menjadi Prajurit, Pengabdian dan Kecintaan pada Indonesia

BAB 4 : Prabowo, Penggagas Ekspedisi Mount Everest

BAB 5 : Jalan Terjal Pendakian Everest

BAB 6 : Asmujiono Setelah Everest

BAB 7 : Asmujiono Pulang Kampung.

Tim Ekspedisi Indonesia Mount Everest 1997 yang diprakarsai oleh Danjen Kopassus saat itu Mayjen TNI Prabowo Subianto adalah misi kebangsaan untuk mengibarkan bendera Merah Putih di Puncak tertinggi dunia. Asmujiono adalah salah seorang anggota Kopassus yang terpilih dari rangkaian seleksi ketat Tim Ekspedisi Indonesia Mount Everest 1997. Karena Untuk masuk menjadi bagian dari Tim ini tidaklah Mudah. Mulai dari proses latihan fisik yang berat hingga kesiapan mental yang kuat. Selain itu mereka juga dituntut harus cepat beradaptasi dengan perbedaan cuaca dan iklim tropis ke iklim dingin. Prabowo menyeleksi kandidat kandidat terbaik yang bisa mendukung dengan sempurna Tim Ekspedisi Indonesia Mount Everest 1997. Beliau juga mengumpulkan beberapa juniornya di Kopassus dan teman teman yang tergabung dalam Pecinta Alam Kampus seperti Mapala UI, Wanadri, Rakata, dan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI).

Sebuah kisah yang sangat membanggakan dalam buku ini kelak menjadi catatan sejarah dan bisa memberikan inspirasi kepada generasi muda. Dan Harapan terbesarnya adalah buku ini bisa dan dapat tersebar luas ke seluruh masyarakat yang membutuhkan. Atau minimal dapat dicetak dengan lebih banyak dan dijual di Toko Online seperti BukuPetualang.com atau Bukusurvival.com sebagai salah satu dari Toko buku yang menjual Buku Buku Pendakian Gunung dan Petualangan Alam bebas terlengkap se Indonesia.

 

Coba iseng di Youtube ternyata sudah pernah ada yang mereview buku tersebut,

berikut tampilan isi dari buku yang sudah berhasil direview. :

 

 

 

 

The post BUKU ASMUJIONO PENGIBAR MERAH PUTIH DI PUNCAK EVEREST appeared first on Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing.

]]>
https://www.bukumendakigunung.com/buku-asmujiono-pengibar-merah-putih-di-puncak-everest/feed/ 0
BUKU MENJELAJAH MELAMPAUI ZAMAN BKP 86 MAPALA UI https://www.bukumendakigunung.com/buku-menjelajah-melampaui-zaman-bkp-86-mapala-ui/ https://www.bukumendakigunung.com/buku-menjelajah-melampaui-zaman-bkp-86-mapala-ui/#respond Mon, 10 May 2021 10:49:30 +0000 https://www.bukumendakigunung.com/?p=432 BUKU MENJELAJAH MELAMPAUI ZAMAN Kisah Petualangan dan Persahabatan di Mapala UI dalam Rangka merayakan 30 tahun angkatan BKP 86 Mapala

The post BUKU MENJELAJAH MELAMPAUI ZAMAN BKP 86 MAPALA UI appeared first on Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing.

]]>
BUKU MENJELAJAH MELAMPAUI ZAMAN

Kisah Petualangan dan Persahabatan di Mapala UI

dalam Rangka merayakan 30 tahun angkatan BKP 86 Mapala UI.

 

 

Sebuah buku unik dan dicetak kalangan terbatas namun menjadi sebuah inspirasi bagi buku buku tentang anggota Mapala lain untuk bisa berkarya.

Setelah terbitnya buku 40 Tahun Mapala UI yang pernah dibahas Sebelumnya,  Buku ini lebih membahas salah satu alumnus dari Organisasi mahasiswa Pecinta Alam tertua di Indonesia yaitu MAPALA UI. Sebuah buku kenang kenangan dari angkatan Tahun 1986.

 

BUKU 40 TAHUN SEJARAH MAPALA UI

https://www.bukumendakigunung.com/buku-40-tahun-mapala-ui-jejak-kampus-di-jalan-alam/ 

 

Dilihat dari cerita dalam Buku ini, ide awal Buku ini hanya keinginan membuat album kenangan berisi foto lawas yang epic sampai foto perjalanan rutin tahunan yang eksotik, dilengkapi dengan caption yang ringkas. Ketika dicoba untuk beberapa foto, ternyata captionnya gak bisa ditulis pendek, harus panjang apalagi banyak foto yang berkaitan. Akhirnya sepakat untuk dibuatkan jalan cerita, diskusi yang tadinya hanya kutipan ide ide berkembang menjadi sebuah cerita yang serius. Bahkan sangat super duper serius sampai Slank, Dewa 19 hingga Peter pan.. ohh..Maaf itu nama Band ya…

Karena itulah setiap anggota berusaha berbagi dengan data yang lengkap mulai dari data anggota, tanggal kegiatan setiap foto sampai tempat kegiatan hingga keterangan lainnya yang sangat detail.

 

Buku ini berupa Softcover yang sangat tebal sekali Hampir 244 Halaman yang isinya selalu bikin kangen setiap anggotanya. Dengan kualitas kertas yang mulus dan berwarna menjadikan kenanan yang ada pada buku ini seolah yang membaca ikut terhanyut ke dalam kegiatan di dalam buku ini.

 

Awal mula Buku ini rilis juga terbantu adanya social media sehingga sangat membantu para anggota bisa berkumpul yang awalnya hanya sekedar makan bersama dan ngerumpi bersama sampai ajakan berpetualang bersama salah satunya ke Gunung Gede Pangrango tahun 2008. Dan di kegiatan pendakian ini pula tercipta nama yang sangat popular yaitu “ DENSUS86” sebagai identitas baru kelompok anggota Mapala UI anggkatan BKP 86.

Nama itu tercetus karena kekaguman mereka terhadap aksi gerak cepat satuan Detasemen Khusus 88 atau lebih dikenal dengan Densus 88 dari Kepolisian Republik Indonesia dalam menumpas terorisme yang kebetulan saat itu sedang marak terjadi. Jadi mereka seolah diibaratkan seperti satuan khusus yang terdiri dari berbagai keahlain yang siap melaksanakan tugas tugas penting. Tentunya fokusnya adalah kegiatan dalam berpetualang di alam bebas dan berorganisasi.

 

Buku ini terdiri dari 11 bab seperti gambar terlampir :

Ditambah beberapa bab tambahan tentang cerita mereka di beberapa kegiatan Pendakian Gunung seperti , Pendakian Gunung Gede Pangrango, Gunung Semeru, Gunung Rinjani, kegiatan di sumatera barat, di Flores, Minahasa, ternate, Sulawesi selatan serta di Sumatera Utara.

Namun seperti diungkapkan di awal, Buku ini hanya untuk kalangan terbatas saja dan tidak diperjual belikan secara resmi. Penulis sangat beruntung bisa mendapatkan salah satu buku ini melalui sebuah Komunitas Pecinta Alam. Harapan sangat besar seandainya buku ini bisa beredar luas tentunya sangat membantu memberikan Inspirasi bagi para penggiat alam bebas Khususnya organisasi sejenis untuk bisa membuat buku sejenis dimana sangat membantu literasi buku Kepecinta alaman .

 

 

Di akhir Buku ini, tercatat hamper 95-an orang Anggota BKP 86 Mapala UI sebagaimana terlampir :

Akhir kata tidak mudah mengumpulkan semua Data dan Dokumen jaman duulu untuk bisa dibentuk menjadi sebuah buku Kenangan seperti ini, butuh energy yang luar biasa dan kekompakan agar tercipta buku tentang kisah salah satu angkatan dari Mapala yang penuh sejarah dari Universitas Indonesia. Dan semoga dengan adanya buku ini bisa memacu semua Mahasiswa pecinta Alam seluruh Indonesia untuk bisa membuat buku sejenis. Agar semakin banyak cerita cerita di masa lampau yang bisa diceritakan buat anak cucu kita kelak tentang Indahnya Indonesia.

 

Dan Mohon maaf jika ada salah kata dalam Penulisan, Kritik dan saran bisa ke email : info@bukumendakigunung.com

 

The post BUKU MENJELAJAH MELAMPAUI ZAMAN BKP 86 MAPALA UI appeared first on Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing.

]]>
https://www.bukumendakigunung.com/buku-menjelajah-melampaui-zaman-bkp-86-mapala-ui/feed/ 0
Film The Climbers – Kisah Nyata Team China Mendaki Everest tahun 1960 https://www.bukumendakigunung.com/film-the-climbers-kisah-nyata-team-china-mendaki-everest-tahun-1960/ https://www.bukumendakigunung.com/film-the-climbers-kisah-nyata-team-china-mendaki-everest-tahun-1960/#respond Wed, 25 Dec 2019 23:50:54 +0000 https://www.bukumendakigunung.com/?p=373   Sebuah mahakarya Film pendakian Gunung yang diangkat dari kisah nyata Tim pendaki gunung dari China ketika berusaha menkalkan Mount

The post Film The Climbers – Kisah Nyata Team China Mendaki Everest tahun 1960 appeared first on Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing.

]]>

 

Sebuah mahakarya Film pendakian Gunung yang diangkat dari kisah nyata Tim pendaki gunung dari China ketika berusaha menkalkan Mount Everest Pertama kalinya tahun 1960. sebuah Film yang mengubah arti sebuah kegagalan menjadi keberhasilan yang sempurna. Film  yang di jalan cerita di awal hampir mirip kisah Pendaki Wanita Indonesia Clara sumarwati. yang sukses mendaki Gunung Everest tapi tidak ada bukti fisik berupa Fotografi dll.

Film ini akan menceritakan kisah nyata ekspedisi pendaki China, Wang Fuzhou, Gonpo dan Qu Yinhua, yang melakukan pendakian bersejarah ke puncak Gunung Everest Utara pada tahun 1960. Mereka adalah tim Tiongkok pertama yang berhasil mendaki sisi utara Everest, yang terkenal sebagai sisi paling menantang. Setelah mereka mencapai puncak, kemudian kembali untuk menyelamatkan anggota keempat dari tim mereka yang tidak bisa menyelesaikan pendakian.

Dimulai di tahun 1960 saat tim pendaki gunung nasional Tiongkok melakukan usaha menaklukkan Everest dari North Face dalam menanggapi tantangan teritorial di sisi lainnya. Selama pendakian, captain tim terbunuh dan meninggalkan 3 anggota tersisa untuk melanjutkan puncak sendirian.

Usai menaklukkan gunung, mereka tidak mampu merekam pencapaian mereka sebab mereka kehilangan kamera selama longsoran salju sehingga demikian keberhasilan mereka tidak diakui masyarakat international. Ini berita buruk untuk Wuzhou yang upaya romantisnya merayu siswa meteorologi pemalu bernama Xu Ying terganggu di saat kritis dan semua impian mereka pupus.

Wuzhou menjadi cemberut mengundurkan diri, marah sebab dianggap penipu. Kegagalan tersebut membebani keberanian yang telah dia kumpulkan guna mengejar takdir romantisnya, membiarkan Xu Ying pergi selama bertahun-tahun penelitian di Uni Soviet tanpa memberitahunya bagaimana perasaan yang sebenarnya.

Xu Ying berkomentar memilih untuk diremehkan saat secara singkat menyatakan negara tersebut memasuki periode kegelapan usai kegagalan dalam upaya Everest usai dimana Tim Pendaki Gunung Nasional China dibubarkan. Wuzhou dipindahkan menuju boiler room di pabrik sementara teman-temannya masih hidup Jiebu dan Songlin mengejar nasib masing-masing, Jiebu kembali ke peternakan domba dan Songlin yang kakinya hancur bergabung dengan fasilitas yang cocok untuk melakukan usaha lain di Everest guna dapat mengembalikan reputasi pendakian gunung International China

The post Film The Climbers – Kisah Nyata Team China Mendaki Everest tahun 1960 appeared first on Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing.

]]>
https://www.bukumendakigunung.com/film-the-climbers-kisah-nyata-team-china-mendaki-everest-tahun-1960/feed/ 0
Review Buku Gratis Panduan Lengkap Mendaki Gunung Ciremai di Jawa Barat https://www.bukumendakigunung.com/buku-gratis-panduan-menggapai-puncak-gunung-ciremai-atap-tertinggi-jawa-barat/ https://www.bukumendakigunung.com/buku-gratis-panduan-menggapai-puncak-gunung-ciremai-atap-tertinggi-jawa-barat/#respond Mon, 08 Apr 2019 10:04:45 +0000 https://www.bukumendakigunung.com/?p=318 Sebuah Buku Panduan Mendaki Gunung Ciremai dan Eksplorasi Taman Nasional yang dibagikan secara gratis berisi 200 Halaman Berwarna dengan ilustrasi

The post Review Buku Gratis Panduan Lengkap Mendaki Gunung Ciremai di Jawa Barat appeared first on Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing.

]]>

Sebuah Buku Panduan Mendaki Gunung Ciremai dan Eksplorasi Taman Nasional yang dibagikan secara gratis berisi 200 Halaman Berwarna dengan ilustrasi jalur pendakian lengkap detail Photo di setiap Pos pendakian Gunung untuk para Petualang, pendaki gunung, Pecinta Alam, backpacker, traveler menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dipahami

Tahun 2019 ini admin mendapatkan sebuah buku unik namun sangat special karena ditulis oleh seorang penulis sekaligus pendaki gunung handal yaitu mas Harley Bayu Sastha. Kali ini karya beliau adalah sebuah buku panduan pendakian gunung Ciremai di Jawa Barat. Buku ini berjudul Menggapai Puncak Gunung Ciremai Atap Tertinggi di Jawa Barat. Sebuah Gunung dengan segala keunikannya berdiri kokoh setinggi 3078 meter di atas permukaan air laut. Sebuah gunung  api dengan segala macam pujian laksana raksasa yang meruncing sempurna di Pantai Utara Jawa Barat Bagian Timur.

Buku Setebal hampir 200 halaman ini sangat cocok untuk menjadi koleksi dari para pecinta alam, pendaki gunung, traveler, backpacker yang mempunyai hobi mendaki gunung api. Buku Pendakian Gunung Menggapai Puncak Gunung Ciremai Atap Tertinggi di Jawa Barat  ini  Terasa sangat special karena konten dari buku ini mulai dari halaman awal sampai akhir penuh warna atau Full colour dilengkapi dengan ilustrasi pendakian gunung, serta gambar asli di setiap pos pendakian menuju puncak Ciremai dan tentunya tidak seperti buku yang lainnya fokus buku ini adalah panduan yang sangat lengkap mengenai 4 jalur pendakian menuju puncak Gunung Ciremai yaitu Jalur Linggarjati, Jalur Linggasana, Jalur Palutungan serta Jalur Apuy.

Secara singkat di setiap jalur pendakian tersebut dilengkapi dengan panduan untuk perijinan dan pemandu, cara mencapai lokasi, akomodasi yang diperlukan serta mengenal jalur di setiap pos pendakian sampai tips dan trik selama berada di setiap jalur pendakian di atas.

Buku ini terasa sangat special dan sangat berbeda ketika ditulis bekerjasama sama dengan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, sebuah lembaga yang bertugas menjaga ekosistem dan bertanggung jawab penuh atas Taman Nasional tersebut. Sehingga isi di dalam buku ini juga dilengkapi dengan Fakta Taman Nasional Gunung Ciremai serta panduan eksplorasi ketika berada di area Taman Nasional. Tidak seperti buku panduan pendakian Gunung lainnya , eksplorasi keindahan serta keunggulan di Taman Nasional ini juga ikut dipromosikan. Sebagai harapan apabila ada pendaki gunung yang ingin mendaki gunung Ciremai ini juga mengunjungi wisata di area Taman Nasional Gunung Ciremai sehingga menjadikan Paket Wisata Komplit. Ya naik gunung ya jalan jalan ke hutan wisata dengan segala pernak perniknya.

Persamaan dengan Buku panduan pendakian Gunung lainnya adalah, selalu diberikannya info tentang sejarah Gunung serta Persiapan pendakian. Karena hal itu adalah yang pertama disampaikan dalam buku ini. Karena Gunung yang merupakan tertinggi di Propinsi Jawa Barat ini bukanlah gunung sembarangan yang didaki tanpa persiapan yang cukup.

Bercerita tentang Buku panduan Mendaki  Menggapai Puncak Gunung Ciremai Atap Tertinggi di Jawa Barat ini tidak lepas dari tangan dingin sang penulis yaitu bang Harley Bayu Sastha, salah satu karya beliau yang sangat laris di pasaran adalah buku berjudul Mountain Climbing For Everybody. Dan selalu sold out di toko buku manapun. Diteruskan dengan karya besar lainnya berjudul Menuju Puncak Gunung Tambora yang pernah admin Review disini.

=========================

Buku Gratis Panduan Mendaki Gunung Tambora

=========================

Kedua Buku ini yaitu tentang pendakian Gunung Ciremai dan Tambora ini tidak diperjualbelikan. Dan dibagikan secara umum secara gratis. Para pendaki gunung dan petualang serta Pecinta Alam bisa datang langsung ke Balai Taman Nasional setempat untuk meminta buku tersebut.

Nah kalian jangan khawatir kalo dalam artikel ini masih kurang yakin bagaimana isi dalam buku ini bisa membuat kalian gagal fokus untuk segera naik atau jalan jalan ke Taman Nasional Gunung Ciremai, ada baiknya langsung NONTON VIDEO ULASAN / REVIEW ini step by step, halaman demi halaman.

Untuk Detail video bisa Klik Link Youtube disini   

Atau Bisa ditonton di Streaming Video disini

.

The post Review Buku Gratis Panduan Lengkap Mendaki Gunung Ciremai di Jawa Barat appeared first on Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing.

]]>
https://www.bukumendakigunung.com/buku-gratis-panduan-menggapai-puncak-gunung-ciremai-atap-tertinggi-jawa-barat/feed/ 0
Buku 40 Tahun Mapala UI – Jejak Kampus di Jalan Alam https://www.bukumendakigunung.com/buku-40-tahun-mapala-ui-jejak-kampus-di-jalan-alam/ https://www.bukumendakigunung.com/buku-40-tahun-mapala-ui-jejak-kampus-di-jalan-alam/#respond Sun, 31 Mar 2019 02:16:55 +0000 http://www.bukumendakigunung.com/?p=239 Bedah dan Ulasan Buku 40 Tahun Mapala UI – Jejak Kampus di Jalan Alam Bagi Pecinta alam atau pendaki gunung,

The post Buku 40 Tahun Mapala UI – Jejak Kampus di Jalan Alam appeared first on Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing.

]]>

Bedah dan Ulasan Buku 40 Tahun Mapala UI – Jejak Kampus di Jalan Alam

Bagi Pecinta alam atau pendaki gunung, nama organisasi Mapala UI tentunya sudah tidak asing lagi. Sebuah organisasi Mahasiswa Pecinta Alam dari Universitas Indonesia ini selama kurun waktu 1964 sampai 2004 mempunyai banyak aneka peristiwa penting dalam dunia petualangan di Indonesia.

Kegiatan mereka sangat jelas terekam dalam sebuah buku petualangan alam bebas dan pendakian gunung berjudul Mapala UI 40 Tahun Jejak Kampus di Jalan Alam. Buku ini pernah dijual bebas melalui social media twitter di akun resmi Mapala UI tentunya. Penulis mendapatkannya dalam bentuk Hardcover dengan warna biru khas alam dengan cover dinding raksasa Carstensz Pyramid.

Buku ini lebih dari sekedar  album kenangan, buku ini bercerita tentang upaya pantang menyerah , termasuk jatuh bangun para anggota untuk mengembangkan organisasi pecinta alam kampus yang tertua ini.

didirikan pada tanggal 12 desember 1964 oleh sejumlah aktivis kampus yang muak dengan situasi politik zaman itu yang serba munafik, MAPALA UI berkembang menjadi pelopor kegiatan petualangan di indonesia. berbekal semangat belajar dari alam, hutan, tebing, sungai, laut hingga perut buminyaris seantero nusantara terus disambangi. setelah mencapai puncak tertinggi di irian jaya / papua pada tahun 1972, tiga puncak khatulistiwa dan puncak tujuh benua atau the seven summit expedition. selama kurun waktu 1980-an.

Selama 2 tahun terakhir ini Penulis juga mendapatkan tambahan 1 buah buku lagi namun dalam bentuk yang berbeda, yaitu softcover. Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada salah satu anggota Mapala UI yaitu Bapak Yayak M Saat yang berkenan memberikan secara gratis buku ini. Tidak ada perbedaan yang mencolok kedua format buku ini. Isinya pun sama baik kualitas kertasnya juga.

Yang tidak kalah keren ternyata penerbitan buku  40 Tahun Mapala UI – Jejak Kampus di Jalan Ala mini didukung oleh perusahaan ternama antara lain, Permata Bank, Bank BNI, Penerbit Kompas, Jamsostek, Mandiri sekuritas, Assegaf hamzah Partners serta Jatis Mobile. Dan itu terpampang sangat jelas di halaman kedua buku ini Logo Perusahaan mereka. dan sayangnya Kontrak Sponsor sudah berakhir dan buku ini menjadi sangat langka untuk dimilik. jika pihak penerbit Mapala Ui berkenan menerbitkan ulang buku ini Penulis yakin akan banyak yang berminat serta ingin mengoleksinya. entah sebagai buku kenangan atau menjadi buku referensi bagi organsasi lainnya yang sejenis.

Secara Umum, Buku 40 Tahun Mapala UI – Jejak Kampus di Jalan Alam ini terbagi menjadi 3 bagian. Bagian atau daftar isi dari buku tersebut bisa dilihat di gambar di bawah ini :

Isi buku ini sangat luar biasa sekali untuk menjadi “ Buku Kolektor” bagi para pendaki Gunung dan petualang alam bebas, dimana memuat kegiatan utama Mapala Ui , mulai zaman ekspedisi pendakian Puncak Jayawijaya di irian Barat hingga ekspedisi Tujuh Puncak benua atau dikenal dengan World Seven Summits, namun minus Puncak Everest Himalaya serta Puncak Vinson Masiff di Kutub Selatan Benua Antartika.  Dan tidak lupa tentunya kegiatan lain seperti catatan kegiatan Panjat Tebing / Rock Climbing, Susur Gua/ Caving, Arung Jeram Arus deras / Rafting, sampai kegiatan berlayar, menyelamserta kegiatan sosial lainnya.

Penulis sendiri pertama kali membaca sempat terkaget kaget, bagaimana di dalamnya dilengkapi photo kegiatan mereka selama kurun waktu 40 Tahun itu terpampang begitu Indahnya, Photo tersebut  terbaca dengan jelas menempel di setiap artikel yang ditulis oleh para anggotanya. Seolah memberikan ilustrasi tentang artikel yang dimuat, terutama sekali ketika ada pembahasan tentang Carstensz Pyramid yang merupakan tema paling besar di buku ini. Dimana Ilustrasi serta Photo Mapala Ui Tempo Doeloe sangat jelas sehingga kita dalam membaca sera kembali ke masa lalu. karena dalam buku yang tebalnya hampir 250 Halaman ini banyak cerita bagaimana susahnya para anggota khususnya yang berusaha menerbitkan buku ini mencari data digital  berupa photo dan lain sebagainya karena lokasi sekretariat sering berpindah-pindah.

Secara umum , dalam buku ini memang beberapa artikel ditulis oleh para angoota Mapala Ui seperti, Rudy Badil, Julianti Tanti Bekti, Yayak M Saat, Agustaman, dan lain sebagainya. Bahkan Artikel Mengenai Ekspedisi Norman Edwin, Soe Hok Gie pun diulas komplet dan sangat detail. Benar benar sebuah Buku Kenangan dan memorable banget.

Sampai para penulis buku ini yakin bahwa Buku 40 Tahun Mapala UI – Jejak Kampus di Jalan Alam akan menjadi Buku Panduan dasar bagi kegiatan Seprofesi para pendaki Gunung dan Pecinta Alam lainnya agar bisa menerbitkan buku sejenis. Penulis berharap seandainya setiap Mahasiswa Pecinta Alam di Indonesia atau Organisasi dan Komunitas Pendaki Gunung di Indonesia menerbitkan Buku sejenis tentunya Kisah Petualangan di Indonesia akan terpublikasikan dengan baik.

Dalam Buku ini ada hal menarik sebagai bonus, karena disisipkan 2 buah Boklet tentang Ilustrasi Pegunungan Sudirman dan Panduan Pendakian Gunung Gede Pangrango.

Untuk Lebih jelasnya isi dari Buku silahkan menonton dalam Review Video di Youtube di bawah ini :

Akhir kata, Penulis sangat beruntung bisa membaca Buku 40 Tahun Mapala UI Jejak Kampus di jalan Alam ini yang sangat Memorable sekali. Buku ini sangat layak menjadi Buku kenangan bagi semua para Pendaki Gunung dan Pecinta Alam di Indonesia utamanya tentang Pendakian Carstensz Pyramid serta Buku ini dapat menjadi referensi bagi Anggota Mahasiswa Pecinta Alam lainnya untuk membuat buku sejenis.

Harapan penulis, Buku ini dapat diterbitkan dalam bentuk Bahasa Inggris agar bisa menjadi panduan bagi para Mountaineer, Climber atau apalah sebutan para Penggiat Alam Bebas dari Luar Negeri untuk mengenal Alam Indonesia yang sangat Indah. Dan harapan terbesar adalah buku ini ada kelanjutan cerita dari tahun 2004 sampai sekarang 2019, karena yakin masih banyak cerita yang asyik di era Modern ini. Tentunya dengan gambar yang lebih “ professional” untuk ditampilkan. Dan harapan terakhir adalah buku ini bisa didapatkan dengan mudah dengan cara dijual bebas baik langsung di secretariat Mapala UI atau di Toko Online Marketplace seperti Buku Alam dan Hobby di Tokopedia dan Buku Pendakian Gunung di Bukalapak atau Buku Petualangan Alam bebas di Shopee.

Segala Kritik saran bisa diinfokan melalui Email : info@bukumendakigunung.com

The post Buku 40 Tahun Mapala UI – Jejak Kampus di Jalan Alam appeared first on Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing.

]]>
https://www.bukumendakigunung.com/buku-40-tahun-mapala-ui-jejak-kampus-di-jalan-alam/feed/ 0
Buku Ekspedisi Polwan ke Puncak Carstensz Pyramid 2017 https://www.bukumendakigunung.com/buku-ekspedisi-polwan-ke-puncak-carstensz-pyramid-2017/ https://www.bukumendakigunung.com/buku-ekspedisi-polwan-ke-puncak-carstensz-pyramid-2017/#respond Sat, 16 Mar 2019 07:16:59 +0000 http://www.bukumendakigunung.com/?p=254   Detak jantung AKBP Siwi Erma Andriani, S.I.K, berdegup kencang. Nafas dari  kedua hidungnya tersengal-tengal. Tipis namun cepat. Kedua kakinya

The post Buku Ekspedisi Polwan ke Puncak Carstensz Pyramid 2017 appeared first on Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing.

]]>

 

Detak jantung AKBP Siwi Erma Andriani, S.I.K, berdegup kencang. Nafas dari  kedua hidungnya tersengal-tengal. Tipis namun cepat. Kedua kakinya bergetar  menahan rasa pegal dan dingin meski perwira menengah yang bertugas  di Sekolah Polwan (Sepolwan) Lemdiklat Polri ini mengenakan jaket berlapislapis. Rabu, 9 Agustus 2017 pukul 12.27 WIT menjadi hari paling bersejarah  dalam hidupnya. Siwi berhasil menapaki puncak tertinggi di Asia Tenggara dan  Oceania: Puncak Carstensz!

Siwi mengusap batu cadas di puncak dengan ketinggian 4.884 mdpl tersebut dengan perlahan. Air mata pun meleleh di kedua pipinya. Sedih, haru dan bahagia menjadi satu. Penantian panjang berbulan-bulan itu pun akhirnya menjadi kenyataan dengan hasil yang manis dan membanggakan. Ibu dari Muhamad Abiyu Alam (15) dan Ibrahim Ulya Abad (9) itu pun mengayunkan tongkat dan bendera Merah Putih lalu mencium dan memeluknya. Lagi-lagi air mata membasahi pipinya tatkala menyanyikan lagu Indonesia Raya di atas puncak berselimut salju dan kabut. Rasa haru sekaligus bangga memang wajar dirasakan oleh Siwi dan 23 anggota Ekspedisi Puncak Jawawijaya Carstensz, Papua tersebut. Sejak Mei 2017, dia digembleng secara fisik maupun mental oleh tim pendaki profesional.

Tekad Siwi memang sudah bulat. Mewakili 20 ribuan Polwan RI di seluruh Indonesia, dia ingin menorehkan sejarah baru dengan cara yang luar biasa dan tak lazim dilakukan oleh Polisi Wanita. Dia ingin mengubah paradigma bahwa Polwan hanya duduk manis di belakang meja dan menepis anggapan hanya mampu sebagai pemanis ruangan kerja. ’’Polwan RI juga siap secara fisik dan mental untuk tugas-tugas operasi di lapangan,’’ kata Siwi usai acara penyambutan Polwan di Gedung Bhayangkari, Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 22 Agustus 2017 lalu.Kapolri Jenderal Pol Drs H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D, pun terlihat bahagia. Berulangkali, jenderal bintang empat ini mengapreasiasi semangat juang yang dilakukan oleh Tim Ekspedisi Carstensz tersebut.

Dia menyebut, capaian ini menandakan Polwan memiliki semangat untuk memperbaiki kualitas diri dan bertekad untuk maju. ’’Saya mengapreasiasi apa yang dilakukan oleh tim Polwan yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Carstensz – Polwan RI ini. Menaklukkan Puncak Carstensz bukan hal yang mudah karena memiliki kesulitan yang sangat tinggi. Alhamdulillah, mereka berhasil dan saya berikan apresiasi perjuangannya,’’ kata Tito dalam sambutannya.Puncak Carstensz atau oleh kalangan pendaki profesional biasa disebut Carstensz Pyramid, karena ujung puncak gunung ini mirip piramida, merupakan satu dari tujuh puncak gunung tertinggi di dunia dengan ketinggian 4.884 mdpl. Sementara gunung tertinggi di dunia merupakan Everest (Nepal) dengan ketinggian 8.848 mdpl. (lihat infografis).

 

Tito melanjutkan, Puncak Carstensz merupakan salah satu puncak tertinggi di dunia yang tidak mudah untuk didaki. Rute pendakian yang rumit, cuaca yang ekstrem dan berubah sangat cepat serta kondisi alamnya yang penuh dengan bebatuan dan cadas merupakan tantangan tersendiri bagi pendaki profesional sekalipun.Keberhasilan Polwan RI dalam melakukan summit ini tentu menjadi kisah tersendiri yang sangat menarik. Tak hanya Polwan tersebut merupakan perempuan yang bukan pendaki, namun di antara mereka sama sekali belum pernah naik gunung. ’’Semangat dan kerja keras yang membuat Polwan ini sukses. Tentu tak lepas dari bimbingan tim pelatih dan tekad kuat para Polwan saat latihan,’’ kata Tito

Naiknya Polwan ke puncak Carstensz akan memiliki sisi domino yang positif, salah satunya bidang pariwisata. Bahwa, Indonesia memiliki satu obyek wisata minat khusus yang sangat luar biasa, yakni wisata pendakian alam liar Carstensz. ’’Beruntung sekali 24 Polwan yang bisa mendaki Carstensz ini, karena tidak semua orang punya kesempatan naik ke puncak tersebut. Selain biayanya yang sangat mahal, akses yang sulit juga medan pendakian yang terjal dan curam,’’ kata mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme tersebut.Ke depannya, lanjut Tito, kegiatan ini harus terdokumentasikan dengan baik dan lengkap. Foto dan video bisa didesain dengan menarik. Untuk selanjutnya dapat disebar melalui media sosial dan film layar lebar.

Mengenai layar lebar ini, Tito mengharapkan dapat diproduksi secara apik karena potensinya luar biasa. Paling tidak, kata dia, ada potensi 450 ribu anggota kepolisian yang akan diwajibkan nonton film documenter Polwan ini. Belum lagi beserta anggota keluarganya bisa menjadi 2 juta orang yang menonton film Carstensz ini. Bukan itu saja, pernak-pernik pendakian seperti pakaian, baju, tas hingga peralatan pendakian Carstensz juga bisa disimpan di museum. Ini akan menjadi catatan sejarah tersendiri bagi kepolisian.

FILM DOKUMENTER EKSPEDISI POLWAN KE PUNCAK CARSTENSZ PYRAMID

BISA DI TONTON LANGSUNG DENGAN MENGEKLIK GAMBAR DI BAWAH INI.

 

Pada bagian lain, Ketua Tim Pelaksana Ekspedisi CarstenszPolwan RI yang juga Ketua Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lemdiklat Mabes Polri, Brigjen Pol Dra Sri Handayani, mengatakan, kegiatan ekspedisi ini merupakan kegiatan yang sangat positif diikuti oleh sejumlah Polwan pilihan. Tak kurang dari 100 Polwan perwakilan dari seluruh Polda di turut mengikuti seleksi di Sekolah Polwan pada April-Mei 2017 Polwan tersebut diseleksi dari berbagai macam uji kompetensi. Mulai dari administrasi, fisik, mental dan minat.

Ini mengingat Carstensz merupakan daerah yang mewajibkan para pendaki memerlukan kualifikasi khusus. ’’Kami juga melihat track recordPolwan itu sendiri, jika pernah mendaki ke gunung tentu ada penilaian tersendiri. Apalagi yang background-nya atlet juga turut menjadi pertimbangan. Berbagai aspek menjadi pertimbangan kami untuk meloloskan Polwan dengan standar yang tinggi,’’ katanya. polwan terpilih inipun mendapat gemblengan secara khusus di Setukpa Sukabumi.

Mereka dilatih oleh pelatih professional yang berpengalaman menjadi pemandu pendakian ke Carstensz. Polwan-polwan ini digembleng dari pagi hingga malam selama dua periode pemusatan latihan. Pemusatan latihan pertama di Sukabumi, pemusatan latihan kedua usai Lebaran pada Juli 2017 lalu di Sukabumi dan Citatah, Kabupaten Bandung. Sri berharap, Ekspedisi Carstensz ini menjadi sarana bagi Polwan untuk mensejajarkan diri dengan polisi laki-laki. Dalam artian, kata dia, Polwan tak melulu dapat mengerjakan pekerjaan administratif namun juga mampu menjalankan tugastugas operasional yang berat dan dibutuhkan kualifikasi khusus. ’’Polwan juga bisa,’’ katanya.

menuju puncak yang berada di Pegunungan Jayawijaya itu. Sama halnya dengan 23 polwan lainnya, Siwi melalui proses seleksi internal terlebih dahulu yang diselenggarakan beberapa bulan lalu. “Seleksi pertama lebih dari 120 orang. Dari seleksi itu terjaring 24 yang dianggap bisa melaksanakan misi Ibu Asuh ini,” ujar Kabag Pembinaan Siswi Sekolah Polwan ini.Setelah lolos seleksi, Tim Polwan kemudian dilatih di training center sebanyak dua kali.

Training pertama dilakukan sebelum Ramadan lalu di Sukabumi, Jawa Barat, dengan materi mulai endurance (daya tahan) hingga pendakian ke Gunung Gede beberapa kali.Setelah tiga minggu di Sukabumi, pelatihan sempat dihentikan saat memasuki Lebaran. Training kedua kemudian dilaksanakan setelah Lebaran dengan kembali melatih endurance, upper body di Gunung Gede hingga panjat tebing di Tebing 125 Citatah, Padalarang, Jabar. Setelah itu, kami berangkat ke Papua, latihan aklimatisasi dan pelatihan di beberapa puncak di Bali Dump, di Carstensz,” ucapnya

Kegiatan pendakian ini bukan pertama kalinya bagi Siwi dan Tim Polwan lainnya. Siwi sudah beberapa kali mendaki gunung di Gunung Gede dan Gunung Bromo. Tapi mendaki Puncak Carstensz, Pegunungan Jayawijaya, adalah pertama kalinya bagi Siwi dan rekan Polwan lainnya.Tentunya, pengalaman mendaki Puncak Carstensz memberikan kesan tersendiri baginya. Apalagi ada misi khusus yang dibawa oleh tim, yakni mengibarkan bendera RI tepat pada Hari Kemerdekaan 17 Agustus lalu. ’’Yang cukup berkesan selama pendakian, kita bisa menyelesaikan misi ini sesuai harapan Ibu Asuh, tanpa kendala, itu cukup berkesan selain persaudaraan cukup berasa dinamika team work-nya,’’ lanjut mantan Kabag Binops di Polres Jakarta Barat ini.Pegunungan Jayawijaya merupakan gunung tertinggi di Indonesia. Selain masalah ketinggian, ada beberapa faktor yang cukup menyulitkan tim selama pendakian. Ada tantangan tersendiri mendaki puncak yang memiliki ketinggian 4.884 meter ini. ’’Kesulitannya berhadapan dengan alam yang tidak bisa dikondisikan. Di Carstensz itu 5 menit bisa berubah dari terang benderang jadi hujan badai, jadi kita harus menyesuaikan agar tidak mengalami hipotermia. Alhamdulillah, nggak ada yang hipotermia, kalau kelelahan itu biasa dan bisa disikapi,’’ sambungnya.

Kondisi cuaca yang tak menentu ini dapat diatasi oleh Tim Polwan. Tim menyiasatinya dengan melengkapi perlengkapan hingga berjoget-joget agar tidak kedinginan.’’Pelatih kita pelatih profesional dari Wanadri. Mereka tahu bagaimana menghadapi alam seperti salju, kering, dan sebagainya. Kita disiapkan dari awal, mulai pakaian apa, outerlayer-nya seperti apa. Di sana apa yang bisa kita lakukan untuk bersenang-senang, joget seperti itu kita lakukan sepanjang itu diperlukan,’’ tuturnya.

Selain Puncak Carstensz, Tim Polwan ini mencapai beberapa titik puncak. Di antaranya Puncak Sukarno yang cukup melelahkan untuk tim. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat Siwi dan tim untuk mencapai misi pengibaran bendera pada Hari Kemerdekaan RI. ’’Kalau kesulitan, masingmasing puncak punya cerita sendiri. Di Carstensz, kesulitannya teknis saja kita harus gunakan alat, teknik memanjat, celah satu celah dua sampai ketinggian 4.884 mdpl. Kalau Carstensz Timur dan Puncak Sukarno hanya rutenya yang melelahkan,’’ ungkap perwira angkatan 18 ini.Mendaki Puncak Carstensz menjadi salah satu bagian kecil untuk membuktikan bahwa polwan setara dengan polki (polisi Lelaki). Siwi berharap, kesempatan polwan berkarier di Polri lebih terbuka bagi Polwan atau sama dengan polki. “Saya pribadi bangga dan lega sudah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Ibu Asuh. Kami bisa buktikan bahwa kami juga punya kemampuan sama dengan polisi,” imbuhnya

 

 

CATATAN PERJALANAN TIM EKSPEDISI POLWAN KE PUNCAK CARSTENSZ PYRAMID

Iring-iringan mobil double gardan milik PT Freeport Indonesia memasuki area basecamp Ekspedisi Polwan, di Bali Dump, Papua, Jumat (11/08) sore. Bali Dump merupakan kawasan yang masih berada di wilayah PT Freeport Indonesia dan memiliki ketinggian sekitar 4.200 mdpl dijadikan basecamp dan titik awal tim ekspedisi untuk menggapai puncak tertinggi Indonesia, Carstensz Pyramid.Dengan menggunakan pakaian lengkap bak pendaki gunung, Ketua Ekspedisi Polwan Ny. Ir Tri Suswati Tito Karnavian, M.Si., mengecek langsung kondisi tim ekspedisi. Kehadirannya di ‘Bumi Cenderawasih’ tidak sekadar ia gunakan untuk memerintah para anak asuhnya dari ruangan yang nyaman, namun ia turut serta terjun langsung merasakan lebih dalam perjuangan para polwan.

Ia pun menyempatkan diri untuk mengobrol dan berbagi cerita dengan tim polwan yang bermalam di tenda peleton milik polri di Bali Dump. Suhu yang dingin bahkan hampir menyentuh titik beku tak menyurutkan semangatnya. “Alhamdulillah kondisi mereka sehat-sehat dan masih penuh semangat,” ujar Tri Suswati.

Berikut daftar nama 24 Polwan / Polisi Wanita Cantik dan tangguh yang akan melakukan Ekspedisi Polwan Ke Carstensz:

  1. AKBP Siwi Erma Andriani, S.I.K ;
  2. IPDA Heny Guastiana;
  3. Ipda Priskila Kaom Sangek;
  4. Bripda Fajar Astuti;
  5. Bripda Sari Nastiti;
  6. Bripda Dea Marcheliana;
  7. Bripda Intan Widya Ningsih;
  8. Bripda Alisia Dwi Kartini;
  9. Bripda Indri Anastasya;
  10. Bripda Dwi Surya Wulandari;
  11. Bripda Berti Kurniawati;
  12. Bripda Nidia Ariani;
  13. Bripda Amelia K Lumuwu;
  14. Bripda Retno Ayu Wedowati;
  15. Bripda Tika Astria;
  16. Bripda Virnayanti;
  17. Bripda Ayu Agiswi;
  18. Bripda Jessica Zhivaneska;
  19. Bripda Muthia Octavida;
  20. Bripda Ica Ayu Nuraini;
  21. Bripda Adisti Mahesa;
  22. Bripda Mince Yessy Ebe;
  23. Bripda Phemiralna;
  24. Bripda Gusti Elvira

Trekking bersama Polwan

Hujan turun dengan derasnya saat Tri Suswati kembali tiba di basecamp utama Ekspedisi Polwan di Bali Dump, pada Minggu (13/08). Kali ini, ia bukan hanya mengecek persiapan tim semata, melainkan juga ikut bergerak menuju kawasan pegunungan bersama tim polwan yang hendak beradaptasi terhadap ketinggian atau aklimatisasi.Tujuannya, zona es terdekat. Dengan bersemangat, ia berjalan bersama tim kendati hujan tidak juga mereda. Istri pemimpin tertinggi Korps Bhayangkara itu pun tidak segan berkecimpung lumpur, melalui trek yang menjadi becek karena hujan, demi memberi dukungan moril kepada para anak asuhnya.“Tidak mudah beraktivitas yang melelahkan di ketinggian lebih dari 4.000 mdpl, apalagi dalam kondisi cuaca buruk,” ujar salah satu pelatih ekspedisi, Ardhesir Yaftebbi.

Hari itu, ada 10 polwan yang ia sengaja dampingi untuk aklimatisasi. Supaya aktivitas tak membosankan, ia pun mengajak tim polwan untuk senam bersama di Danau 3. Suasana makin rileks dan menyenangkan.Sayang, kondisi cuaca makin memburuk menjelang petang. Tim terpaksa mengakhiri kegiatan hari itu sebelum mencapai zona es. Seusai beristirahat di Danau 3, Tri Suswati memutuskan kembali ke basecamp utama pendakian di Bali Dump.“Di sini indah sekali, mungkin dari sekitar 250 juta warga Indonesia, hanya segelintir saja yang tahu.

 

Sayang, cuaca hari Ini kurang mendukung, tapi suatu saat saya akan berkunjung ke sini lagi,” ujar Tri Suswati di sela istirahat.Pada saat ekspedisi berlangsung, cuaca memang terbilang kurang ramah. Hampir setiap lewat tengah hari, hujan turun. Bahkan, seringkali tidak hanya hujan air, tapi juga hujan es yang kadang terasa perih saat menerpa kulit. “(Cuaca) ini salah satu tantangan yang mesti dihadapi tim polwan ya. Semoga mereka tetap kuat dan semuanya berhasil menggapai Carstensz,” harap Tri ketika itu.Terlepas dari faktor cuaca, mencapai Puncak Carstensz Pyramid bukan perkara mudah. Ada dinding tebing setinggi lebih dari 500 meter yang lebih dulu harus dilewati. Ketika tebing menjadi licin karena hujan, kesulitannya tentu menjadi berlipat. Untuk menyikapi cuaca yang berubah, tim perlu bersiasat. Salah satunya dengan menargetkan para polwan sampai di puncak selambat-lambatnya pukul 1 siang sebelum hujan datang.

Strategi dan aksi tim pada akhirnya sukses menjawab harapan Tri Suswati. Pada Minggu (20/8) pukul 11.00 waktu setempat, 24 polwan genap menuntaskan misi mereka: mengibarkan bendera Merah Putih dan Tribatra di puncak tertinggi Nusantara. Apresiasi tidak datang hanya dari kalangan internal polri, bahkan juga dari luar institusi. Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan dua rekor dunia kepada 24 polwan tersebut, yakni tim polwan pertama di dunia yang menggapai puncak tertinggi Indonesia, Carstensz Pyramid, serta pelaksanaan upacara bendera dengan lokasi tertinggi di Indonesia.“Ekspedisi polwan ini antara lain untuk menghilangkan anggapan bahwa polwan itu lemah. Terbukti, secara fisik, polwan tidak kalah dengan lelaki,” jelas sang ibu asuh dengan bangga

*Untuk Detail Film Dokumenter Silahkan Langsung Klik Pada Gambar di Atas

Torehkan Rekor Dunia

Pada bagian lain, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menyerahkan dua penghargaan kepada Polri. Penghargaan diberikan atas prestasi 24 anggota polisi wanita yang mendaki Puncak Carstensz, Jaya Wijaya, Papua pada 17 Agustus lalu.“Dengan berat hati tanpa mengurangi rasa hormat, saya terpaksa menolak sebagai rekor Indonesia. Ini tidak layak diakui sebagai rekor dunia karena belum pernah di dunia. Kami mendengar anggota kepolisian wanita dan tidak hanya satu tapi beregu yang mampu mendaki gunung empat ribuan meter, mendekati lima ribu meter. Ini adalah rekor dunia,” jelas pendiri MURI Jaya Suprana di Wisma Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta (Selasa, 22/8).

Menurutnya, merupakan satu penghormatan bagi MURI untuk menyerahkan penghargaan atas prestasi yang diraih 24 polwan tersebut. Penetapan prestasi polwan sebagai rekor dunia bukan untuk kesombongan. Melainkan merupakan kebanggaan atas fakta yang ada. “Karena saya sendiri belum tentu mampu. Jangankan empat ribu meter, empat meter saja saya sudah ngos-ngosan,” kata Jaya.Penghargaan yang diberikan yaitu Rekor Dunia Penghargaan MURI sebagai Tim Polisi Wanita RI Yang Pertama Berhasil Mencapai Puncak Carstensz Setinggi 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl). Lalu, penghargaan atas Upacara Peringatan HUT ke-72 Indonesia oleh polwan di puncak tertinggi Indonesia. “Dianugerahkan kepada Kepolisian Negara RI,” tutur Jaya.

 

Heinrich Harrer adalah orang pertama yang berhasil menaklukkan Gunung Carstensz

Sebelum orang Indonesia mulai mengekspedisi Gunung Cartenz, Heinrich Harrer menjadi yang pertama kali mencapai puncak tertinggi di Indonesia ini. Tak sendiri, dia bersama Robert Philip Temple, Russell Kippax, dan Albertus Huizenga pada 1962. Heinrich Harrer adalah orang pertama di bumi yang mendaki puncak Carstensz pada 1962. Setelah kembali dari pendakian, dia menulis sebuah buku berjudul “Saya berasal dari zaman batu”. Buku tersebut dijual bebas di salah satu marketplace terbaik di Indonesia yaitu Tokopedia dan Bukalapak.

Namun masih belum ada yang menerjemahkan buku tersebut ke dalam Bahasa Indonesia.jadi yang berminat segera dikoleksi ya, dijamin memuaskan. selain itu Heinrich Harrer mengucapkan kata-kata ini ketika berada di Papua:

“Di Aigera saya ingin menguji kemampuan saya, di Himalaya saya mengenal kesepian, di Tibet orang-orang yang tidak biasa. Di Pulau New Guinea saya menemukan semuanya.” (Heinrich Harrer, pemanjat legendaris Austria) Heinrich Harrer meninggal pada 7 Januari 2006 diusia 93 tahun. Dia adalah teman baik Dalai Lama.

Salah Satu Film Dokumenter Heinrich Harrer  ketika mendaki puncak Carstensz Pyramid bisa dilihat dalam Video di Bawah ini. secara keaslian video tersebut benar benar asli, karena penulis dapatkan sendiri dari Blog Youtube Kolektor Film Original di Instagram @dvdblurayoriginal . Namun untuk originalitas apakah dalam video tersebut kisah pendakian Heinrich Harrer atau bukan masih dipertanyakan.

Rahasia Polisi Wanita [ POLWAN ] Sangat Tangguh Mendaki Puncak Carstensz

Membawa 24 polisi wanita (polwan) menuju puncak tertinggi Indonesia, Carstensz Pyramid, bukanlah perkara mudah. Bagi Florenciano Hendricus Mutter, pendaki kawakan Indonesia yang mendapatkan tugas sebagai Pelatih Kepala Ekspedisi Polwan 2017, hal tersebut merupakan pengalaman dan tantangan baru.“Punya siswa 50-an anak sebelumnya pernah. Tapi itu campuran pria dan wanita, dengan jumlah wanita enggak terlalu banyak, sekitar belasan. Jadi, ini perdana ngebimbing 24 wanita sekaligus,” ujar Hendricus, saat berbincang via telepon, Minggu (27/8).

Pria yang tahun ini menginjak usia 57 tahun itu berkisah, mulanya ia ‘diberikan’ sekitar 96 polwan hasil seleksi dari seluruh Indonesia. Setelah disaring melalui empat tahap tes yaitu berupa tes kesehatan, fisik, psikologis, dan endurance (daya tahan), terpilihlah 24 polwan. “Tes endurance-nya itu berupa berlari atau jalan cepat selama 3 jam nonstop,” jelas Hendricus.

Tiada hari tanpa latihan. Selama dikarantina di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa), Sukabumi, para polwan anggota ekspedisi mesti membiasakan diri dengan medan pendakian gunung. Saban dua hari sekali selama 10-21 Mei silam, mereka harus mendaki di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango melalui jalur Selabintana.Jalur Selabintana merupakan jalur terberat untuk menuju Puncak Gunung Gede ketimbang dua jalur lain, yaitu jalur Cibodas dan jalur Gunung Putri. Selain jarak tempuhnya paling jauh, ketinggian awal di titik mula pendakian pun paling rendah. Sebagai pembanding, titik awal di basecamp pendakian via Cibodas berawal di ketinggian 1.425 mdpl, sedangkan basecamp Selabintana berada di ketinggian 960 mdpl.Setiap berlatih, para polwan mesti melahap medan gunung dan hutan, yaitu dari pos pendakian Selabintana menuju Alun-alun Suryakencana, lalu ke Puncak Gunung Gede, kemudian turun ke Kandang Badak.

Dari situ, mereka mesti kembali hari itu juga ke Selabintana.“Biasanya mereka mulai bergerak setelah salat Subuh, dan kembali ke Setukpa maksimal jam 9 malam,” tutur Hendricus yang juga jebolan Wanadri ini.Selain berlatih di medan gunung dan hutan, para polwan pun mesti mengenyam materi pemanjatan tebing di kawasan Karst Citatah, Bandung Barat. Selama 2 hari, mereka digambleng latihan panjat dan turun tebing. Latihannya bahkan bukan hanya siang hari, melainkan juga berlangsung di malam hari.“Supaya mereka terbiasa, karena saat menuju Carstensz pergerakan juga dilakukan pada malam hari,” terang Hendricus.Latihan keras yang mereka jalani terbukti tidak sia-sia.

Pada Minggu (20/8), genap 24 polwan berhasil menapaki Puncak Carstensz Pyramid. Virnayanti, Ayu Agiswi, Sari, dan Sita tercatat menjadi kloter terakhir yang berhasil menggenapi misi dengan didampingi 4 pelatih, yakni Ardhesir Yaftebbi, Noer Hoeda, Agus Saban, dan Martin Rimbawan.“Awal dulu latihan mereka semua agak penakut. Sekarang mereka semua telah berhasil mencapai Carstensz setelah melalui berbagai latihan. Semoga kelak menjadi lebih pemberani dan tersadar bahwa mereka memiliki kemampuan di atas rata-rata orang umumya,” harap Hendricus

 

*Sumber : Humas Mabes Polri dan Majalah Bhayangkara.

The post Buku Ekspedisi Polwan ke Puncak Carstensz Pyramid 2017 appeared first on Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing.

]]>
https://www.bukumendakigunung.com/buku-ekspedisi-polwan-ke-puncak-carstensz-pyramid-2017/feed/ 0
Film Born Survivor – 30 Video Survival Petualangan Hidup di Alam Bebas Terbaik https://www.bukumendakigunung.com/film-born-survivor-30-video-survival-petualangan-hidup-di-alam-bebas-terbaik/ https://www.bukumendakigunung.com/film-born-survivor-30-video-survival-petualangan-hidup-di-alam-bebas-terbaik/#respond Mon, 11 Mar 2019 01:44:16 +0000 http://www.bukumendakigunung.com/?p=241 Born Survivor Adalah Film Dokumenter Petualangan Bertahan Hidup di Alam bebas yang Populer di Inggris dan Amerika berjudul Man and

The post Film Born Survivor – 30 Video Survival Petualangan Hidup di Alam Bebas Terbaik appeared first on Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing.

]]>
Born Survivor Adalah Film Dokumenter Petualangan Bertahan Hidup di Alam bebas yang Populer di Inggris dan Amerika berjudul Man and Wild. dimana sang Pembawa Acara Bear Grylls mantan anggota SAS telah melewati berbagai tantangan hidup ekstrim dan menjelajahi wilayah-wilayah terpencil. Ia akan berbagi strategi untuk Survival dalam berbagai situasi dan perjalanan sulit. Mulai dari Pendakian Gunung, Hidup di Pulau terpencil, Menantang kehidupan di dalam laut sampai tempat serta hal gila yang pernnah dibayangkan oleh manusia.

Man vs. Wild adalah serial televisi di Discovery Channel di Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Kanada, Brasil, India, dan Eropa. Acara ini dinamai Born Survivor di beberapa bagian Eropa, termasuk Inggris, tempat siaran awalnya oleh Channel 4, tetapi kemudian dipindahkan ke Discovery Channel UK. Di Afrika, Asia dan bagian timur Eropa, film ini berjudul Ultimate Survival dan disiarkan oleh Discovery Channel. Di Bulgaria, acara ini disebut Оцеляване на Предела, yang merupakan judul terjemahan untuk Ultimate Survival

 

Siapa Yang Tidak kenal dengan sosok Edward Micahel Grylls ?? Sosok Fenomenal yang dikenal dalam acara TV yang sangat popular di Inggris yang berjudul Man and Wild periode tahun 2006 dan 2011, ya betul sekali dia adalah orang yang tekenal dengan sebutan Bear Grylls. Seorang Petualang, Penulis, serta pembawa acara Televisi.

Film yang aslinya dikenal Publik dengan Sebutan Born Survivor ini sudag rilis dalam betuk Cakram Video Original lebih dari 30 Episode dan dikemas dalam DVD Original berjudul Born Survivor sebanyak 6 Season dalam 30 Disc keeping DVD. Bear Grylls yang terlibat dalam beberapa serial TV ini juga bermain dalam acara yang bertemakan Pertahanan serta survival di alam bebas di Britania Raya dan Amerika Serikat. Dan hebatnya dalam usia 35 Tahun pada tahun 2009 sudah diangkat sebagai Kepala Pramuka [ Chief Scout] termuda di Britania.

Setelah berkenalan dengan sang Aktor dalam Review Film Petualangan alam bebas kali ini, kita akan membahas sedikit demi sedikit cerita apa saja yang terdapat dalam DVD Original Film Teknik Bertahan hidup, Petualangan Pendakian Gunung Born Survivor Kali ini. Box Set Film ini terdiri dari 3 buah Box set Besar dimana masing masing box set berisi 10 buah keeping Disc yang berisi total semua Video Serial TV Born Survivor atau Man and Wild.

 

 

Berikut Rangkuman sebagian Isi :

Boxset Pertama : Season1 & 2 :

  • Alaskan Mountain Range & European Alps
  • Ecuador, Sierra Nevada & The Rockies
  • African Savannah, Kimberley Australia, Everglades & Mexico
  • Iceland and Scotland
  • Sahara
  • Patagonia
  • Panama
  • Siberia
  • Southern Africa : Namibia dan Zambia
  • Sumatra

Dari Boxset Pertama ini ada salah satu judul yang menarik yaitu pada Disc ke 10 , Sumatera dimana ini pasti tentang salah satu pulau terbesar di Indonesia. dimana Bear Grylls harus berjibaku di Rawa rawa sempit dan sengit penuh dengan bintang buas salh satunya ular hutan bakau yang sangat buas. Dan tentunya kunjungan dirinya ke Taman Nasional kerinci seblat dan menikmati salah satu danau Indah disana.

Boxset Pertama : Season3 & 4 :

  • Baja Desert, The Deep South & Ireland
  • South Dakota, Yukon dan Romania
  • Turkey and Belize
  • Republik Dominika dan Oregon
  • Bear’s Ultimate Survival Guide
  • Alabama, Norway& Vietnam
  • Texas & Alaska
  • Pacific island & Montana
  • China & Guatemala
  • Urban Survivor & the Inside Story

 

Boxset Pertama : Season 5 & 6 :

  • Bear’s Top 25 Man Moments Behind The Scene
  • Georgia fan and Wild
  • Cape Wrath Norway
  • North Africa Extreme Desert
  • Northern Australia and Western Pacific
  • New Zealand, South island and Land of the Maori
  • Borneo Jungle and Malaysia Archipelago
  • Man and Wild : Global Survival Guide
  • Arizona Sky island and Red Rock Country
  • Iceland Fire & Ice, Working The Wild.

Seperti pada Box Set DVD Original yang pertama , di Boxset terakhir Film Original Film Survival  ini juga tertera episode di Indonesia khususnya di disc ke 7. Dimana Bear Grylls harus terjun langsung dari helicopter di dalam hutan liar setelah itu dia mengembara ke dalam hutan lebat di pedalaman Kalimantan sampai dia menemukan air yang cukupderas di tengah hutan Kalimantan. Bercinta dengan tanah longsor serta gua gua yang besar di pedalaman Kalimantan  yang mungkin belum pernah ditembus oleh orang Indonesia sekalipun. Yang akhirnya perjalanan di episode Borneo kali ini dia mencoba trik and tips makan seekor ular serta bersama orang utan membangun sarang atau tempat tinggal untuk bertahan hidup.

Dalam review kali ini memang sengaja saya tidak mengulas per episode biar kalian semua penasaran. Karena saya yakin dan percaya banget siapapun yang menonton acara ini pasti akan sangat memorable dan menonton berulang ulang bagaimana sadisnya hidup di alam bebas. Dan yang paling penting dalam review kali ini saya juga membandingkan dengan versi “ Non Original “ di Internet dengan sumber dari dari beberapa situs dll dimana dari sumber tidak jelas itu banyak adegan atau scene yang terbuang dan tidak selengkap di Koleksi Film atau DVD Original ini. Jadi tetap pastikan menonton dari sumber yang paling lengkap ya guys…

Lebih lanjut mengenai si Bear Grylls ini, dia juga pernah lo dianugerahi sebagai Letnan Kolonel di Angkatan laut Inggris pada Tahun 2013. Dan beberapa ekspedisi yang pernah dilakukannya tentunya adalah mendaki gunung Everest sampai 3x yaitu tahun 1995, 1997 dan 1998. Dia juga pernah nekat mengelilingi Kepulauan Britania raya seorang diri dengan berjalan kaki, menyebrangi Atlantik Utara dengan Perahu Kecil bahkan menggunakan paramotor di atas Himalaya.

Tapi jangan salah si Bear Grylls ini seperti yang disebutkan sebelumnya adalah sebagai Penulis, dia menerbitkan buku pertamanya Facing Up (UK)/The Kid Who Climbed Everest (USA), menjelaskan tentang ekspedisi dan pencapainnya dalam mendaki puncak tertinggi Everest. Sedangkan Buku keduanya, Facing the Frozen Ocean terpilih dalam Penghargaan William Hill Sports Book of the Year pada tahun 2004. Nah rangkaian Film Born Survivor ini juga hadir di Buku Ketiganya loh, berjudul hampir sama yaitu Born Survivor: Bear Grylls.

Buat yang membutuhkan Buku buku tersebut admin juga menyediakan jasanya loh, detailnya bisa kontak admin di email : info@bukumendakigunung.com .

Beberapa buku lainnya yang gak kalah gilanya adalah sebuah buku ekstrem untuk kegiatan di alam liar, dengan judul Bear Grylls Outdoor Adventures. Pada tahun 2012, Grylls merilis otobiografinya dengan judul, Mud, Sweat and Tears: The Autobiography,[39] diikuti dengan A Survival Guide for Life pada akhir tahun 2012 dan True Grit pada tahun 2013.[40]

Grylls juga menulis Mission Survival seri yang menceritakan tentang petualangan anak-anak dalam bertahan diri dengan judul: Mission Survival: Gold of the Gods, Mission Survival: Way of the Wolf, Mission Survival: Sands of the Scorpion, Mission Survival: Tracks of the Tiger dan Mission Survival: Claws of the Crocodile. Dia juga menulis Scouting For All yang dipublikasikan oleh the Scout Association pada tahun 2011

Buat yang membutuhkan Buku buku tersebut admin juga menyediakan jasanya loh, detailnya bisa kontak admin di email : info@bukumendakigunung.com .

Dan terakhir nech kita akan coba bahas tentang sosok si Bear Grylls, ini juga pernah membikin Film Petualangan Alam Bebas antara lain :

 

  • Escape to the Legion (2005)
  • Born Survivor/Man vs. Wild (2006-2012)
  • Worst Case Scenario (2010)
  • Bear’s Wild Weekend (2011)
  • Get Out Alive (2013)
  • Escape from Hell (2003)
  • The Island (2014)
  • Running Wild with Bear Grylls (2014)
  • Mission Survive (2015)
  • Bear Grylls’ Survival School (2016)
  • Survivor Games (2015)

Nah masih kurang yakin apa dengan karakter dari si Bear Grylls ini dalam Born Survivor, dengan Portofolio sebanyak itu Film Born Survivor layak menjadi Pilihan bagi kalian semua para Pecinta Alam, Pendaki Gunung, Traveller, bahkan mungkin Backpacker yang terinspirasi tempat tempat yang dijadikan syuting dalam Video Tersebut. Dan tentunya para anggota MAPALA atau mahasiswa Pecinta Alam Indonesia harusnya gak mau kalah donk, bikin Film kaya gini.

Dan terakhir banget Buat yang membutuhkan Buku buku tersebut atau Film Film original yang tersebut di atas admin juga menyediakan jasanya loh, detailnya bisa kontak admin di email : info@bukumendakigunung.com . karena rata rata Film Original / Mountaineering Films itu adanya di situs website Luar Negeri. Lebih jelasnya kontak via email ajah ya. Salam.

 

Jangan Lupa donk Follow Instagram Kita kita Disini :

https://www.instagram.com/bukupetualang/?hl=id

atau Subscribe akun Youtube kita disini, Isinya Review Buku Petualangan

http://bit.ly/BukuPendakianLengkap

 

 

 

.

 

 

 

 

 

 

 

 

The post Film Born Survivor – 30 Video Survival Petualangan Hidup di Alam Bebas Terbaik appeared first on Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing.

]]>
https://www.bukumendakigunung.com/film-born-survivor-30-video-survival-petualangan-hidup-di-alam-bebas-terbaik/feed/ 0
Buku 50 Tahun Wanadri – Setitik Cahaya di Kegelapan https://www.bukumendakigunung.com/buku-50-tahun-wanadri-setitik-cahaya-di-kegelapan/ https://www.bukumendakigunung.com/buku-50-tahun-wanadri-setitik-cahaya-di-kegelapan/#respond Tue, 05 Mar 2019 08:25:15 +0000 http://www.bukumendakigunung.com/?p=232 Sebuah Buku yang memorable yang diterbitkan untuk memperingati 50 Tahun berdirinya WANADRI organisasi penempuh rimba dari kota Bandung, Jawa Barat.

The post Buku 50 Tahun Wanadri – Setitik Cahaya di Kegelapan appeared first on Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing.

]]>

Sebuah Buku yang memorable yang diterbitkan untuk memperingati 50 Tahun berdirinya WANADRI organisasi penempuh rimba dari kota Bandung, Jawa Barat. Buku Petualangan Alam Bebas ini berisi tentang Kisah-kisah sepanjang 50 tahun Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri yang menandai separuh abad perjalanan organisasi pecinta aktivitas alam yang berbasis di Bandung ini.

Buku yang ditulis oleh NOndi Eff ini berisi kisah-kisah keteladanan para anggota senior Wanadri yang sekarang sudah menjadi tokoh atau pejabat, tetapi tetap memenangkan kejujuran dan idealisme seperti diajarkan dulu di Wanadri

Mengapa disebut Kegelapan ?? Sebab merujuk pada lemahnya pembangunan karakter, mental korup, hedonisme dan sebagainya sehingga dapat diartikan Buku ini adalah secercah Kebaikan dari semua itu.

Buku ini di samping sebagai catatan sejarah tentang Sebuah Organisasi Wanadri itu sendiri juga dapat memberi Inspirasi buat para Petualang dan Pecinta Alam  yang membacanya. Bagaimana sebuah organisasi dibangun dengan kerja keras dan semangat tinggi tapi penuh dedikasi.

Setitik Cahaya dalam Kegelapan memuat kisah-kisah inspiratif dari para anggota Wanadri. Buku ini juga menceritakan bagaimana Wanadri mengukir sejarah penjelajahan darat-laut-udara, ikut terlibat dalam operasi militer, rehabilitasi hutan, operasi kemanusiaan, sampai ke upaya pembebasan sandera. Ya, seperti motonya:

“Tak ada gunung yang tinggi,rimba belantara, jurang curam dan lautan serta angkasa yang tak dapat dijelajahi oleh Wanadri”

Bahkan salah satu Pelopor Wanadri dan Pimpinan Pondok Pesantren Tebu Ireng Bapak Salahudin Wahid Mengatakan: ” Wanadri yang artinya gunung di tengah hutan lahir dari keprihatinan melihat gejala dekadensi moral pada negeri tercinta Indonesia. Wanadri merupakan kelompok pecinta alam yang berdiri sejak 1964. Untuk menjadi anggota organisasi ini terdapat seleksi yang cukup ketat. Para calon anggota harus melalui Pendidikan Dasar Wanadri (PDW). Dalam kegiatan ini calon anggota dilatih untuk bertahan dalam keadaan apa pun. PDW ini selalu meninggalkan kesan dan cerita tersendiri bagi setiap anggotanya. Bukan hanya kekuatan ??isik yang dibutuhkan, melainkan kekuatan mental juga perlu dimiliki oleh para calon anggota ”

 

Buku yang mengangkat kisah inspiratif perjalanan lintas generasi para anggota Wanadri, sebuah organisasi Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung yang berdiri pada 17 Januari 1964, itu terbagi dalam 92 judul

cerita dengan 7 tema inti; yakni Pesona Sebuah Perhimpunan, Jalan Panjang Ke Kawah Upas, Lifetime Achievement, Humanisme, Bagimu Negeri, Perempuan-perempuan Tangguh,dan Balada Wekdut.Naskah yang dominan dengan hasil wawancara dengan para anggota maupun anggota kehormatan Wanadri itu ditulis dengan gaya ‘sersan’ alias serius tapi santai.

Nah masih penasaran membaca Buku ini silahkan Cari di Toko Buku terdekat atau Marketplace seperti jualan buku di tokopedia atau buku di bukalapak bisa jadi di buku di shopee. dan mungkin saja masih ada di Toko Buku Gramedia. Penulis sendiri melihat Buku ini juga pernah dijual di website luar negeri seperti amazon dan ebay.. silahkan berburu Koleksi bukunya. Salam.

The post Buku 50 Tahun Wanadri – Setitik Cahaya di Kegelapan appeared first on Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing.

]]>
https://www.bukumendakigunung.com/buku-50-tahun-wanadri-setitik-cahaya-di-kegelapan/feed/ 0
Gamlang Razi vs Hkakabo Razi Sensasi Pendakian Gunung Tahun 1970-an di era Modern https://www.bukumendakigunung.com/gamlang-razi-vs-hkakabo-razi-sensasi-pendakian-gunung-tahun-1970-an-di-era-modern/ https://www.bukumendakigunung.com/gamlang-razi-vs-hkakabo-razi-sensasi-pendakian-gunung-tahun-1970-an-di-era-modern/#respond Sun, 23 Sep 2018 07:16:09 +0000 http://www.bukumendakigunung.com/?p=218 Siapa yang tidak mengenal Carstensz pyramid sang raksasa dari Timur yang menjulang tinggi sebagai salah satu Seven Summit dunia. namun

The post Gamlang Razi vs Hkakabo Razi Sensasi Pendakian Gunung Tahun 1970-an di era Modern appeared first on Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing.

]]>
Siapa yang tidak mengenal Carstensz pyramid sang raksasa dari Timur yang menjulang tinggi sebagai salah satu Seven Summit dunia. namun banyak beberapa ahli mengatakan ada salah satu Gunung di Myanmar yaitu Hkakabo Razi mencatatakan lebih tinggi dari itu, bahkan tertinggi di kawasan ASEAN.

gunung Hkakabo Razi telah lama diyakini sebagai gunung tertinggi di Asia Tenggara. Terletak di bagian utara Burma, dekat perbatasan Cina dan India, gunung terpencil tersebut merupakan bagian dari deretan timur Himalaya.

namun, Pada tahun 2013 Sebuah tim gabungan Amerika-Burma telah menjadi tim pendaki pertama yang berhasil mencapai puncak gunung Gamlang Razi, yang dianggap tertinggi di Asia Tenggara, dan terletak di negara bagian Kachin, Burma.

Sebelumnya pernah ada perdebatan tentang mana puncak tertinggi untuk Asia Tenggara ini, dua kandidat yang menjadi bahan perdebatan adalah Razi bersaudara, yaitu Hkakabo Razi sendiri, dan saudaranya Gamlang Razi yang juga merupakan pegunungan misterius dengan puncak tak terjelajah. Namun belakangan semakin diketahui dengan yakin, bahwa Hkakabo Razi berada diatas Gamlang Razi dengan perbedaan elavasi hingga seratusan meter.

bahkan di dalam video yang kita sajikan dari youtube di bawah artikel ini sangat jelas bahwa Gamlang Razi akhirnya menjadi Raja dari Puncak Tertinggi di Asean.

dalam video tersebut sangat jelas bahwa Pendakian ke Gunung kembar ini tidaklah Mudah, banyak pendaki membayar tinggi segala bentuk fasilitas agar mereka bisa berdiri tegak di Puncak Tertinggi di Dunia, Mount Everest.mereka rela membayar Helikopter sampai titik awal pendakian di basecamp Everest.

Namun jangan salah di era yang serba komersial ini masih banyak para Pendaki gunung dan para petualang serta penjelajah merindukan beberapa teknik penjelajahan gaya lama, yang sepi, yang hening, yang terpencil, dan yang jauh dari segala kebisingan yang mengganggu. mereka ingin sekali merasakan kegiatan adventure dan pendakian gunung serasa kembali ke tahun 1970-an.

dan saat ini bisa mereka dapatkan jika ingin mendaki kedua Gunung ini.dimana akan kembali ke 50 atau 70 tahun yang lalu, ketika semangat menjelajahi tempat tempat baru dengan seperangkat kegigihan dan kesabaran, menjadi jauh lebih penting dari sekedar outdoor gears yang serba mahal, dan teknologi masa kini yang seakan memanjakan para pendaki gunung.

Kedua gunung ini tak bisa dijangkau dengan mobil Dakkar yang biasa berjibaku dengan lumpur, helicopter pun belum tersedia untuk mendrop para pendaki hingga ke kaki gunung. Selama lebih dari sebulan perjalanan di tengah hutan lembab yang gelap, penuh laba laba, phyton, bahaya nyamuk malaria, dan segala tantangan lain yang akan melelehkan nyali.

bahkan salah satu pendaki Gunung Renan Osturk dalam Ekspedisi National geographic dan North face mengatakan
“..anda bisa mati terlebih dahulu sebelum melihat kaki Gunungnya..” ketika dia mencoba salah satu sisi dari kedua Gunung ini.

 

VIDEO LANGKA MUNCULNYA ANAK GUNUNG KRAKATAU PERTAMA KALI

VIDEO LANGKA MUNCULNYA ANAK GUNUNG KRAKATAU PERTAMA KALI

 

 

Bahkan anggota-anggota ekspedisi asal Burma masih ragu mengatakan mereka telah mendaki puncak tertinggi di negara tersebut. Pyae Phyo, satu-satunya pendaki Burma dalam tim tersebut yang mencapai puncak tersebut, menghindar dari pertanyaan puncak mana yang tertinggi. Ia mengatakan terlalu bangga karena telah mencapai puncak yang belum didaki orang sebelumnya, dan ia juga harus bertahan dalam perjalanan yang sulit dan jatuh dari ketinggian 600 meter tanpa cedera.

Ekspedisi itu melewati daerah-daerah terpencil desa-desa terakhir di Burma yang ditinggali orang kerdil, dan juga wilayah-wilayah yang dihuni satwa langka. Anggota tim Eric Daft merekam video dokumenter mengenai ekspedisi tersebut, yang bisa anda Tonton di bagian Paling Bawah artikel ini, atau langsung ke sumbernya di Youtube disini

bahkan yang lebih hebat lagi Tim ekspedisi dari brand penyedia perlengkapan dan peralatan kegiatan luar ruang alam tropis Indonesia, Eiger berencana mendaki salah satu gunung paling berbahaya di dunia, Gunung Hkakabo Razi, Myanmar pada tahun 2020. Pendakian Gunung Hkakabo Razi tersebut akan melibatkan pendaki-pendaki internasional.

 

Dari hasil Riset yang mereka lakukan, butuh waktu 15-19 hari untuk ke kaki Gunung saja.dalam rencana mereka tahun 2020…dan itu melewati hutan yang sangat luas dan terpencil.

 

VIDEO ASLI DAN LANGKA GUNUNG MERAPI MELETUS TAHUN 1930

VIDEO ASLI DAN LANGKA GUNUNG MERAPI MELETUS TAHUN 1930

 

kedua Gunung ini sendiri tergolong gunung berbahaya lantaran medannya yang sulit dan juga kondisi keamanan yang tak kondusif di perbatasan Myanmar.

Keylan Mcmillan dalam artikelnya di National Geographic tahun 2015 menulis tantangan mendaki Gunung Hkakabo Razi adalah hutan yang berbahaya dan kondisi geopolitik di perbatasan Myanmar yang tak aman. Salah satunya adalah di negara bagian Kachin, dekat titik pendakian Gunung Hkakabo Razi

Konflik negara bagian Kachin juga berdekatan dengan negara bagian Shan, akibat kontak senjata antara militer dan kelompok bersenjata pernah tercatat pada bulan Februari tahun 2017. Konflik juga pernah terjadi dan menyebabkan lebih dari 20.000 orang mengungsi sejak pertempuran antara tentara dan kelompok bersenjata meletus di dekat perbatasan dengan China pada akhir November 2016.

bagimana masih penasaran dengan kedua Gunung ini, pastikan anda menonton Video Dokumenter penaklukan Gunung Gamlang Razi di Bawah ini. sebuah video dokumenter penjelajahan Gunung yang tidak biasa serasa mendaki Gunung 50 Tahun lalu.

Selamat menikmati.

Toko Buku Petualangan Alam Bebas  

VIDEO First Ascent GAMLANG RAZI the Highest Peak in Southeast Asia

and Higher Than Hkakabo Razi

 

 

Atau yang merasa kesulitan Streaming Video di atas bisa kunjungi langsung

Album Videonya disini

http://bit.ly/FilmIndonesiaKomplet  

 

 

 

 

 

The post Gamlang Razi vs Hkakabo Razi Sensasi Pendakian Gunung Tahun 1970-an di era Modern appeared first on Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing.

]]>
https://www.bukumendakigunung.com/gamlang-razi-vs-hkakabo-razi-sensasi-pendakian-gunung-tahun-1970-an-di-era-modern/feed/ 0
Seven Second Summit – 7 Puncak Tertinggi Kedua yang Jauh Lebih Indah https://www.bukumendakigunung.com/seven-second-summit-7-puncak-tertinggi-kedua-yang-jauh-lebih-indah/ https://www.bukumendakigunung.com/seven-second-summit-7-puncak-tertinggi-kedua-yang-jauh-lebih-indah/#respond Sat, 17 Feb 2018 11:51:10 +0000 http://www.bukumendakigunung.com/?p=209 Tidak banyak orang begitu mengenal istilah 7 Second summit, karena pada umumnya pendaki gunung di seluruh dunia lebih mengenal istilah

The post Seven Second Summit – 7 Puncak Tertinggi Kedua yang Jauh Lebih Indah appeared first on Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing.

]]>

Tidak banyak orang begitu mengenal istilah 7 Second summit, karena pada umumnya pendaki gunung di seluruh dunia lebih mengenal istilah Seven Summit saja atau Pendakian Gunung dalam Mencapai 7 Puncak Tertinggi di dunia.

Dalam Seven Second Summits, kita diwajibkan untuk menyelesaikan puncak – puncak gunung yang tertinggi kedua di benuanya.

Tetapi, masih sangat sedikit para pendaki gunung yang berminat kegiatan ini karena kalah populer dengan Seven Summits, namun sebenarnya banyak menawarkan sensasi petualangan alam yang lebih ekstrim. Terbukti sampai sekarang, belum ada yang berhasil memecahkan Seven Second Summits. bahkan kalo boleh dibilang tingkat keganasan hingga keindahannya jauh lebih baik.

Bagi anda yang belum mengetahui nama-nama gunung yang dijadikan tujuan dari program pendakian seven second summits, berikut adalah keterangannya.

 

K2, Pakistan (28.250 ft), termasuk dalam lempeng benua Asia.

Berada di wilayah Baltoro, Pakistan, K2 hanya berbeda 800 feet dari Everest, tetapi jalurnya lebih sulit dan berbahaya dengan cuaca yang selalu berubah cepat.

Pada akhir musim pendakian di tahun 1994, hanya 113 pendaki yang berhasil mencapai puncak bersaljunya dan sebagian besar tanpa bantuan oksigen. Para summiters ini kebanyakan menggunakan jalur Abruzzi Ridge, tetapi jalur The South/South Spur (pertama kali didaki oleh ekspedisi Basque tahun 1994) dimasa yang akan datang kemungkinan besar akan menjadi jalur yang paling banyak diminati, karena lereng-lerengnya cukup curamtetapi rontokan batunya kurang. The North Ridge juga bisa mendadi jalur alternative tetapi dari China, dimana jalur masuk (harus melewati sungai yang cukup berbahaya) dan logistic akan menjadi masalah.

 

Ojos del Salado, Chili (22.637 ft), termasuk dalam lempeng benua Amerika Selatan.

Gunung ini berada di daerah kapur yang sangat kering, yaitu Atacama Desert, dimana pada lereng-lereng curam di bagian barat dayanya banyak terdapat lubang-lubang yang mengeluarkan uap panas, Atacama merupakan gunung berapi teraktif di dunia. Karena hampir sama dengan Antartic Dry Valleys, Atacama menjadi salah satu daerah terkering di bumi, jadi tidak mengherankan kalau daerah ini sangat kekurangan air. Untuk mendapatkan air biasanya dengan cara melelehkan salju-salju atau mengharapkan kiriman dari Copiapo, Chili.

Jalur-jalurnya mempunyai standar yang sedang-sedang saja sekitar kelas IV ( di dunia pendakian/pemanjatan dikenal kelas 1 s/d V-red), mempunyai dua huts (pondok tempat beristirahat), yaitu di ketinggian 16.990 dan 18.991 feet, berada di lereng utara. Pada ketinggian yang lebih rendah lagi, ada tempat yang bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan four-wheel-drive yang bisa anda sewa di Copiapo.

Jangan pernah meremehkan ukuran dari gunung ini, anda bisa menjadi orang yang beruntung kalau bisa terhindar dari kematian yang disebabkan oleh kedinginan atau kekeringan saat anda berada di ketinggian gunung ini.

 

Mt Logan, Kanada (19.850 ft), berada di Lempeng Aisa Amerika Utara.

            Jalur menuju ke puncak Mt.Logan bisa melalui King Trench, tetapi relative lebih sulit, karena datang dari arah manapun memakan waktu sekitar dua sampat tiga minggu. Jalur King Trench hampir sebanding dengan jalur West Buttress di Denali yang mempunyai ketinggian dan jarak yang hampir sama, tetapi high camp di Mt.Logan puncaknya merupakan dataran luas yang terbuka, sehingga sangat berbahaya apabila ada angin atau badai yang datang. Rute teknis dan langsung adalah melalui East Ridge, tetapi sulit mengingat harus melewati Hummingbird Ridge, jalur yang harus dilakukan dengan cara pemanjatan.

Jalan masuk menuju Mt.Logan bisa dari Lake Kluane di Kanada atau Dari Yakult di Alaska, dengan cuaca yang seringkali menguntungkan saat mendekati Alaska.

 

Shikara, Rusia (17.160 ft), berada di lempeng benua Eropa.

Bagi apra pendaki Rusia, Shkara dan Ushba adalah dua tempat terbaik yang bisa dijadikan lokasi untuk berlatih. Shkara tidak diragukan lagi lebih sulit dari Mt.Elbrus, gunung tertinggi di Eropa yang sering didaki oleh para pendaki dari luar negeri.

Shkara terletak di perbatasan Rusia dan Georgian di sepanjang pegunungan Caucasus. Jalur Northeast Ridge mungkin adalah jalur lurus yang langsung untuk naik ke Shkara (pertama kali didaki pada tahun 1888), melewati kesulitan yang cukup, dengan es dan salju di atas 55 derajat Fahrenheit. Jalur ini juga kemungkinann besar harus rappelling serta menggunakan peralatan lengkap khusus climbing dan alphine. Pilar-pilar besar menghiasai jalur ini. Tahun 1995, tiga pendaki dan pemanjat berpengalaman dari Rusia terjatuh dan meninggal saat melewati jalur ini.

Ketika melakukan pendakian dan pemanjatan di Caucasus, kita harus tetap waspada, terutama di horizon barat daya, Karena sering datang angin topan atau badai yang berasal dari laut hitam.

Jalan masuk bisa dari Mineral Vody dan Pitagorsk di Rusia Utara (sama dengan Elbrus), kemudian masuk ke perkampungan di Bezengi. Bulan Juni sampai selesainya bulan Septemebr merupakan high seasons, tetapi bulan Agustus dan September biasanya cuaca lebih stabil.

 

Mt.Kenya, KENYA (17.058 ft), berada di lempeng benua Afrika.

Kecuali menggunakan katrol di Breach Wall, Kilimanjaro, rute normal di Mt.Kenya tidak dapat disangkal lagi lebih sulit dari rute utama trekking menuju puncak Kibo di Kilimanjaro. Lupakan perjalanan ke Lenana Point. Pemanjatan ke tempat tertinggi di Batian, Mt. Kenya, minimal mempunyai tingkat kesulitan 5.5 (bagi mereka yang sudah berpengalaman). Perjalanan menuju markas besar taman nasional Kenya bisa ditempuh menggunakan bis atau kendaraan sewa yang tersedia di Nairobia, ibu kota Kenya.

Untuk pemanjatan jalur normal (McKinders Chimney), sebaiknya dilakukan pada pertengahan Desember sampai pertengahan Maret. Bagi mereka yang berani, kondisi terbaik untuk melewati rute es dan salju (seperti jalur Diamond Couloir dan Ice Window) adalah antara bulan Juni dan Oktober. Jika beruntung Anda akan berpapasan dengan orang-orang yang sering anda lihat di televise atau para supermodel terutama pada summit day.

Bahkan untuk lebih jelas tentang gunung ada Film Pendakian gunung juga lo, sudah pernah dibahas disini :

http://www.bukumendakigunung.com/the-ascent-film-based-on-true-story-pendakian-gunung-di-mount-kenya-africa/ 

Mountaineering Films yang berjudul The ascent itu sendiri sangat judul dan bisa anda dapatkan versi VCD ORIGINAL nya di beberapa Toko Online yang ada di Bukalapak atau Tokopedia. selain sudah menggunakan Bahasa Indonesia Film tersebut juga mengandung cerita dunia Perang Dunia layaknya Film Perang pada umumnya.

 

Tyre, Antartika (16.290 ft), berada di lempeng benua Antartika.

Dibandingkan Vinson Massif, Tyree tidak saja lebih sulit, tetapi juga menyediakan tantangan menarik bagi mereka yang berani datang ke benua ini. Tyree pertama kali didaki oleh Barry Corbet dan John Evans dari Amerika pada tahun 1967, sebagai bagian dari ekspedisi pendakian pertama ke Vinson Massif. Jalur pendakian sulit yang telah dibuat adalah dari lajur antara Gardner (15.375 ft) dan Tyre, dimana jalur ini akan melewati dan memotong puncak Gardner. Menurut catatan resmi, pendakian yang baru diakui hanya pendakian solonya Mugs Stump, dimana dia melakukan pemanjatan secara mengagunmkan pada ketinggian 7.000 ft dan tercatat sebagai salah satu pemanjatan terbaik.

Selama bulan pemanjatan antara November sampai februari, anda akan menemukan bunga edelweiss berwarna putih bersih dan bunga lainnya yang tumbuh pada saat suhu mencapai batas tertentu, hanya sebagian kecil dari pemanjat yang pernah melihat bunga ini.

Saat ini hanya satu perusahaan , Adventure Network International, yang menawarkan transportasi antara tempat latihan di Mt.Ellsworth dengan lokasi peradaban,. Penetapan harga tiket pesawat dan petugas pemandu dimulai dan berakhir di Punta Arenas, Chili.

 

Ngga Pulu, Indonesia (16.009 ft), berada di lempeng benua Oceania.

Ngga Pulu lebih mudah dijangkau dibandingkan dengan tetangganya yang sangat tertutup, Cartensz Pyramid. Mengikuti perjalanan yang dilakukan Messner, Broadman dan Harrer, anda akan memulai perjalanan di pegunungan salju ini dari perkampungan di dataran tinggi, Illaga Papua sebagia base camp. Disini sekitar satu minggu. Rute pemanjatan menuju ke atas cukup mudah dengan tebing-tebing slab dari bagian depan lembah Meren sampai tepi gletser dengan salju-salju pendek di sepnjang jalan menuju puncak.

Untuk mendapatkan ijin dari pemerintah Indoensia, pengurusannya harus dilakukan beberapa bulan sebelum melakukan pendakian. Pejabat setempat sangat sensitive, sebab di daerah ini terdapat lokasi tambang emas inetrnasional dan mempunyai sejarah politik yang tidak pernah selesai hingga kini.. Surat ijin tambahan dari agen perjalanan di Jakarta biasanya bisa mempercepat pengurusan.

The post Seven Second Summit – 7 Puncak Tertinggi Kedua yang Jauh Lebih Indah appeared first on Katalog Buku Petualangan Alam Bebas Mendaki Gunung Survival dan Panjat Tebing.

]]>
https://www.bukumendakigunung.com/seven-second-summit-7-puncak-tertinggi-kedua-yang-jauh-lebih-indah/feed/ 0